Mahasiswa dituntut untuk hidup
mandiri dan pandai mengatur kehidupannya sendiri. Apalagi mahasiswa daerah yang
jauh dari orang tua. Target membahagiakan orang tua dengan nilai yang bagus
sampai target untuk tidak meminta uang berlebihan terkadang menjadi momok
tersendiri bagi mereka. Parahnya, hal ini semakin mengancam kesehatan di akhir
bulan, ketika tugas semakin menumpuk, butuh banyak uang untuk fotokopi handouts, acara organisasi keluar kota yang
tak bisa ditinggalkan, yang tentunya membuat persediaan uang semakin menipis.
Mau tak mau, banyak mahasiswa memilih jalan pintas, yaitu rela mengganti pola
makan secara drastis, yang biasanya pecel lele, nasi padang, ayam goreng, sekarang
sayur bayam, tempe, tahu, atau bahkan hanya makan dua atau satu kali dalam sehari.
Kehabisan uang di tengah jalan semakin terlihat ketika seorang mahasiswa sering
menolak ajakan teman untuk makan bareng dengan alasan sedang berdiet padahal sedang
extra berhemat. Dari berbagai
pengalaman tersebut, akhirnya muncul beberapa solusi yang ternyata ampuh untuk
mengatur keuangan selama satu bulan.
Pertama, bagi uang tersebut ke dalam
amplop-amplop kecil, misalnya amplop kebutuhan sehari-hari (kebutuhan mandi, make-up, alat tulis, dll), amplop makan,
amplop keperluan kuliah (fotokopi handouts,
beli buku, dll), amplop hang out, serta
tidak boleh dilupakan adalah amplop emergency
(dipakai ketika ada hal-hal mendesak). Dengan begini, alur pengeluaran uang
akan tersebar dengan baik.
Kedua, buat daftar menu makanan untuk
satu bulan ke depan. Makanan yang masuk daftar lebih baik sesuai dengan budget
yang dianggarkan, tentunya memenuhi syarat 4 sehat 5 sempurna. Satu hal yang
tidak boleh dilupakan adalah tetap memasukkan menu makanan yang (agak) mahal untuk
sekali atau dua kali di akhir minggu (bisa dimanfaatkan sebagai cadangan ketika
diajak makan bareng sama temen). Hal ini juga bisa dijadikan reward untuk diri sendiri karena sudah
berhasil memenuhi program penghematan.
Ketiga, ketika uang sudah
benar-benar habis, cara paling keren untuk mendapatkan uang tambahan adalah
dengan mengajar di bimbel (bisa menjadi substitusi teman yang tidak bisa
mengajar), ikut lomba, atau mendaftar beasiswa. Selain akan mendapatkan uang,
jiwa keilmuan kita juga akan terasah secara tidak langsung.
Berikutnya, hal yang cukup
krusial adalah belanja bulanan. Mahasiswa lebih baik berbelanja di awal bulan
untuk kebutuhan sebulan penuh. Hal ini berdasarkan fakta bahwa jika dihitung
secara total, berbelanja barang dengan ukuran yang lebih besar dalam sekali
waktu akan lebih murah dibandingkan berkali-kali membeli barang berukuran
kecil. Terlebih, selain hemat uang, mahasiswa juga bisa menghemat waktu.
Terakhir, tancapkan dalam diri
untuk memiliki gaya hidup sederhana serta niatkan untuk menyisihkan beberapa
uang untuk berbagi kepada orang yang membutuhkan. Secara tidak langsung, hal
ini akan membuat diri semakin bersyukur dengan apa yang dimiliki saat ini.
Setelah saya buktikan, beberapa
tips mengatur keuangan bulanan di atas membuat pengaturan uang bulanan saya
semakin baik. Manfaat yang lebih dari itu adalah saya mampu menyeimbangkan
kehidupan kuliah dengan kebutuhan bersosial, misalnya buku dan handouts lengkap ada di tangan dan tidak
perlu sering menolak ajakan teman untuk makan di luar, hehe.
Selamat mencoba!
Tulisan ini terlambat diajukan ke Suara Mahasiswa Okezone :|
No comments:
Post a Comment
Comments here: