Sunday, May 19, 2013

Cara Ampuh Menjadi Mahasiswa Bahagia di Akhir Bulan


Mahasiswa dituntut untuk hidup mandiri dan pandai mengatur kehidupannya sendiri. Apalagi mahasiswa daerah yang jauh dari orang tua. Target membahagiakan orang tua dengan nilai yang bagus sampai target untuk tidak meminta uang berlebihan terkadang menjadi momok tersendiri bagi mereka. Parahnya, hal ini semakin mengancam kesehatan di akhir bulan, ketika tugas semakin menumpuk, butuh banyak uang untuk fotokopi handouts, acara organisasi keluar kota yang tak bisa ditinggalkan, yang tentunya membuat persediaan uang semakin menipis. Mau tak mau, banyak mahasiswa memilih jalan pintas, yaitu rela mengganti pola makan secara drastis, yang biasanya pecel lele, nasi padang, ayam goreng, sekarang sayur bayam, tempe, tahu, atau bahkan hanya makan dua atau satu kali dalam sehari. Kehabisan uang di tengah jalan semakin terlihat ketika seorang mahasiswa sering menolak ajakan teman untuk makan bareng dengan alasan sedang berdiet padahal sedang extra berhemat. Dari berbagai pengalaman tersebut, akhirnya muncul beberapa solusi yang ternyata ampuh untuk mengatur keuangan selama satu bulan.

Pertama, bagi uang tersebut ke dalam amplop-amplop kecil, misalnya amplop kebutuhan sehari-hari (kebutuhan mandi, make-up, alat tulis, dll), amplop makan, amplop keperluan kuliah (fotokopi handouts, beli buku, dll), amplop hang out, serta tidak boleh dilupakan adalah amplop emergency (dipakai ketika ada hal-hal mendesak). Dengan begini, alur pengeluaran uang akan tersebar dengan baik.

Kedua, buat daftar menu makanan untuk satu bulan ke depan. Makanan yang masuk daftar lebih baik sesuai dengan budget yang dianggarkan, tentunya memenuhi syarat 4 sehat 5 sempurna. Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah tetap memasukkan menu makanan yang (agak) mahal untuk sekali atau dua kali di akhir minggu (bisa dimanfaatkan sebagai cadangan ketika diajak makan bareng sama temen). Hal ini juga bisa dijadikan reward untuk diri sendiri karena sudah berhasil memenuhi program penghematan.

Ketiga, ketika uang sudah benar-benar habis, cara paling keren untuk mendapatkan uang tambahan adalah dengan mengajar di bimbel (bisa menjadi substitusi teman yang tidak bisa mengajar), ikut lomba, atau mendaftar beasiswa. Selain akan mendapatkan uang, jiwa keilmuan kita juga akan terasah secara tidak langsung.

Berikutnya, hal yang cukup krusial adalah belanja bulanan. Mahasiswa lebih baik berbelanja di awal bulan untuk kebutuhan sebulan penuh. Hal ini berdasarkan fakta bahwa jika dihitung secara total, berbelanja barang dengan ukuran yang lebih besar dalam sekali waktu akan lebih murah dibandingkan berkali-kali membeli barang berukuran kecil. Terlebih, selain hemat uang, mahasiswa juga bisa menghemat waktu.

Terakhir, tancapkan dalam diri untuk memiliki gaya hidup sederhana serta niatkan untuk menyisihkan beberapa uang untuk berbagi kepada orang yang membutuhkan. Secara tidak langsung, hal ini akan membuat diri semakin bersyukur dengan apa yang dimiliki saat ini.

Setelah saya buktikan, beberapa tips mengatur keuangan bulanan di atas membuat pengaturan uang bulanan saya semakin baik. Manfaat yang lebih dari itu adalah saya mampu menyeimbangkan kehidupan kuliah dengan kebutuhan bersosial, misalnya buku dan handouts lengkap ada di tangan dan tidak perlu sering menolak ajakan teman untuk makan di luar, hehe.

Selamat mencoba!

Tulisan ini terlambat diajukan ke Suara Mahasiswa Okezone :|

No comments:

Post a Comment

Comments here: