Krebet yang identik dengan banyak kekurangan ternyata bisa mempersembahkan sesuatu yang mungkin tidak dimiliki oleh desa lain. Sebagai bentuk partisipasi anak, Krebet mempunyai paguyuban yang bernama “ Paguyuban Anak Krebet ”. Paguyuban tersebut sekarang sedang mempersiapkan sebuah event yaitu Pentas Kethoprak yang disponsori oleh Gema Surya Radio dan bekerja sama dengan Pusar Ponorogo sebagai sarana pendukung event tersebut.
Tak hanya anak-anak Krebet saja yang ikut serta dalam kegiatan itu, tetapi juga anak Sidoharjo. Walau sekarang Sidoharjo sudah mempunyai paguyuban sendiri, KOMPAS ( Komunitas Anak Sidoharjo), tetapi untuk lebih memaksimalkan potensi anak Sidoharjo, gak ada salahnya kan kalau mereka saling kerja sama?!
Untuk lebih mematangkan persiapan, semua anak yang tergabung dalam Sanggar Seni Kethoprak Krido Manggolo itu mengadakan latihan rutin setiap Minggu pagi dan Rabu sore di Balai Desa Sidoharjo. Walau mereka berasal dari daerah yang berbeda, dalam setiap latihan mereka terlihat sangat kompak dan nyaris tidak ada perbedaan sedikitpun di antara mereka.
Selain itu, kegiatan tersebut menuai respon positif dari warga sekitar. Ada beberapa warga yang rela meluangkan waktunya hanya untuk melihat bagaimana latihan kethoprak yang diikuti oleh ± 30 anak tersebut. Tak mau kalah, anak-anak sekitar Balai Desa Sidoharjo pun ikut berpartisipasi melihat latihan kethoprak itu.
Rencananya, Pentas Kethoprak ini akan diadakan ± empat kali dalam empat bulan ke depan di Radio Gema Surya. Nah, sebagai awal pentas, anak-anak Sanggar Seni Kethoprak Krido Manggolo mengambil judul Jaka Kendil. Dan sebagai langkah awal, untuk melatih mental pemerannya, mereka terlebih dahulu akan mementaskan judul tersebut di Balai Desa Sidoharjo yang akan dilaksanakan pada pertengahan April ini.
Usut punya usut, jika penampilan perdana mereka di Gema Surya Radio kelak sukses dan berhasil, maka anak-anak Sanggar Seni Kethoprak Krido Manggolo akan dikontrak oleh Gema Surya Radio untuk menampilkan sandiwara kethopraknya setiap bulan di Gema Surya Radio.
Tulisan ini diterbitkan di majalah Paguyuban Anak Ponorogo (lupa tahun berapa).
oke bagus my friend masih ingat kampung halaman.....ari
ReplyDeletekau selalu bisa melakukan hal yg orang lain gk bsa.
ReplyDelete:')
:))
ReplyDelete